Bingkisan peneman tahajud kita
Pembasah jiwa di sepertiga malam
memecah empangan air mata
deburan dosa melimpah
lirih..hiba..sepi
apakah bisa aku seperti
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
**************************************
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
Orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati
dan apabila orang bodoh menyapa mereka dengan kata-kata hina
mereka mengucapkan salam
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
Orang-orang yang menghabiskan waktu malam
untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
adalah orang-orang yang berkata :
"Ya Tuhan kami, jauhkanlah kami dari azab Jahannam
kerana azabNya membuatkan kebinasaan yang kekal
dan seburuk-buruk tempat kediaman"
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
adalah orang-orang yang apabila menginfakkan harta
mereka tidak berlebihan dan tidak juga kikir tetapi wajar
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan yang lain
tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan benar
tidak berzina
barangsiapa yang melakukannya pastilah hukuman yang berat
dilipat gandakan azab sehingga kekal dan terhina
kecuali mereka yang benar-benar taubat dan mengerjakan kebajikan
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Pengasih itu
tidak memberikan kesaksian palsu
apabila bertemu dengan orang yang melakukan hal-hal yang sia-sia
mereka berlalu demi menjaga kehormatan dirinya
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
apabila diberikan peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka
mereka tidak bersikap tuli dan buta
Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu
adalah mereka yang berkata :
" Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami pasangan kami
zuriat kami sebagai penyenang hati
jadikanlah kami sebagai pemimpin yang bertakwa"
MEREKA ITU DIBERI BALASAN DENGAN SYURGA YANG TINGGI
ATAS KESABARAN MEREKA
MEREKA DISAMBUT DENGAN HORMAT DAN SALAM
ITULAH SEBAIK-BAIK KEDIAMAN
Furqaan : 66-77
Nurul 'Izzah Zainol
14:08
3 comments:
nice....^^
halwa buat jiwa~
itulah jiwa-jiwa kita
bagai benih yang menanti simbah mentari
mengharap jirusan tadabbur.
jadikan ayat2 di atas hafalan kita, peneman tahajud agar lebih khusyu' dan lebih hidup. tahajud yang setesrusnya, kita alun pula ali imran : 190-200. ia lebih meruntuh jiwa, membangun tenaga positif sang hamba.
tahajud seterusnya lagi, kita iramakan al-mukminun pula. lebih-lebih kita tersedar, berjayakah kita sekarang di mata Allah, atau sekadar di mata dunia. tertipu belaka, bahkan tiada nilainya pencapaian kita di sisi Allah.
begitulah seterusnya. kekuatan kita pada tahajud, pada sujud, pada kerendahan hati di depan Allah..dan kita temukan di penghujung malam, ketika Allah sedang menyingkap tabirnya. maka bersungguhlah dan ihsanlah dalam mencari irama tahajud kita agar kita hanyut dalamnya.
mungkin inilah sebabnya Al-Fateh Tuan Salahudin Al Ayubi begitu peduli dengan tahajud tenteranya.
Post a Comment